lintas1.id, KUTAI KARTANEGARA – Kelompok Tani (Poktan) Gunung Batu melakukan panen kopi robusta di kawasan Rumah Produksi Kopi Robusta, Desa Jonggon Jaya Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sabtu (22/2/2025).
Plt Kepala Dinas Perkebunan, Muhamad Taufik menyampaikan bahwa pengembangan kopi terpadu melalui proyek perubahan Pengen Kopi Kukar, telah menyerahkan beberapa bantuan mulai dari bantuan hulu sampai ke hilirisasi. “Bantuan dari sisi hulu yakni berupa bibit kopi, saprodi, bantuan intensifikasi berupa pupuk dan herbisida, serta bantuan hilirisasi berupa mesin pengolahan kopi, mulai dari pengering portable, alat pengukur kadar air, mesin pemecah kulit kopi, mesin greding (pemisah ampas), mesin rosting atau (penggoreng), dan mesin pembubuk,” tuturnya.
Dirinya menambahkan dari beberapa unit mesin pengolahan kopi tersebut, kemudian disatukan dalam satu bangunan yaitu berupa rumah produksi kopi robusta Jonggon Jaya. Bantuan ini diserahkan langsung kepada Ketua Kelompok Tani Gunung Batu Muhamad Zilin dengan tujuan untuk meningkatkan produksi, produktivitas, dan nilai tambah dari kopi yang dihasilkan. “Harapan kedepannya bisa menjadi unit usaha yang akan membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani maupun pekebun yang ada di Desa Jonggon Jaya, khususnya para petani kopi,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Poktan Gunung Batu Jonggon Jaya, Muhammad Zilin menyampaikan bahwa panen kali ini cukup memuaskan dan menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya. “Kami bersyukur hasil panen tahun ini cukup baik, ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Kuka,” ujarnya.
Dengan bantuan yang diberikan, proses panen kopi robusta dilakukan tiga hari sekali sebanyak 5-6 kg, sehingga dalam kurun waktu satu minggu menghasilkan 30 kg Kopi Robusta, dan dalam 1 bulan hasil panen bisa mencapai 1 ton lebih.
Untuk pemasaran saat ini hanya di wilayah Kukar. Untuk kopi yang sudah jadi dijual dengan harga Rp 70 ribu per kilogram, kopi robusta dan librica yang sudah siap seduh dibandrol seharga Rp 150 ribu per kilogram. “Selain itu juga diproduksi sesuai permintaan konsumen yakni dari yang berwarna light, medium, dan dark roast,” tambahnya.
Kopi robusta yang dihasilkan memiliki kualitas yang semakin baik berkat penerapan teknik budidaya yang lebih optimal. Selain itu, Rumah Produksi Kopi Robusta di Desa Jonggon Jaya terus berperan dalam meningkatkan mutu hasil panen melalui proses pengolahan yang lebih modern. (adv/diskominfokukar/ls1/mjb)