lintas1.id, KUTAI KARTANEGARA – Kutai Kartanegara (Kukar) menargetkan di tahun ini untuk sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa tembus di angka Rp1 triliun. Sejumlah langkah telah dilakukan untuk mengoptimalkan pendapatan dari beberapa sektor.
Angka ini juga menjadi tolok ukur kemandirian daerah dalam menopang pembangunan tanpa sepenuhnya bergantung pada dana transfer pemerintah pusat maupun provinsi.
Kepala Bapenda Kukar, Bahari Joko Susilo, menyebut PAD adalah sumber daya yang paling mungkin dipacu tahun ini. “Yang bisa kita pacu memang PAD, terutama dari pajak dan retribusi. Kalau transfer pusat atau provinsi kan aturannya sudah jelas,” jelasnya.
Salah satu tumpuan besar berada pada pos retribusi. Bahari menilai, sektor parkir, pasar, dan pemanfaatan aset daerah masih memiliki ruang lebar untuk peningkatan kontribusi.
“Retribusi kita ini masih punya potensi besar. Parkir, pasar, sewa aset, itu semua masih bisa digali lebih dalam,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga memperkuat sektor pajak yang bersumber dari aktivitas usaha masyarakat. Mulai dari pajak restoran, makanan-minuman, hiburan, dan hotel diharapkan menjadi motor penggerak tambahan. Untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bapenda menargetkan capaian sekitar Rp10 miliar pada tahun ini.
Hingga pertengahan tahun, realisasi PAD baru berada di kisaran 40 persen. Meski begitu, Bahari optimistis perolehan akan terdongkrak pada semester kedua seiring meningkatnya konsumsi dan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Semester pertama memang belum maksimal, tapi biasanya di semester dua konsumsi masyarakat naik dan berdampak ke penerimaan pajak. Polanya selalu begitu tiap tahun,” terangnya.
Untuk memastikan target tercapai, Bapenda Kukar akan memperkuat pendataan lapangan, mempermudah pelayanan pajak, dan menjalin kerja sama lintas sektor.
“Semoga semua berjalan lancar dan PAD kita bisa melebihi target yang sudah ditetapkan,” tutupnya. (adv/diskominfokukar/ls1/mjb)