lintas1.id, KUTAI KARTANEGARA – Mimpi untuk secara langsung memproduksi hasil rumput laut akan segera terwujud, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) saat ini telah merampungkan pembangunan pabrik pengolahan rumput laut yang berlokasi di Kecamatan Muara Badak.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Sayid Fahtullah, menjelaskan bahwa pembangunan pabrik dilakukan bertahap selama enam tahun. Proses ini mencakup perencanaan, pengadaan barang dan jasa, pembangunan fisik, hingga pengadaan alat dan mesin. Total anggaran yang digelontorkan sejak 2019 hingga 2024 mencapai Rp 60 miliar.
Proyek ini akhirnya rampung 100 persen pada 2024. Saat ini, pabrik hanya menunggu tahap uji coba mesin sebelum resmi beroperasi.
“Nilai Rp 60 miliar, akumulasi dari awal pembangunan hingga 2024. Saat ini bisa dikatakan sudah 100 persen selesai. Tinggal menunggu uji coba mesin,” jelasnya.
Pabrik harus melewati tahapan uji coba mesin yang dilakukan oleh pihak ketiga selaku rekanan pengadaan, sebelum aknirnya nanti diresmikan. Dirinya juga mengatakan bahwa beberapa waktu lalu ia telah meninjau uji coba awal di Muara Badak, tetapi hasilnya belum sepenuhnya optimal.
“Kami meminta pihak ketiga untuk memastikan uji coba berjalan sempurna di masa pemeliharaan sebelum serah terima. InsyaAllah, peresmian akan dilakukan pada 2025,” tambahnya.
Pabrik ini nantinya akan mengolah rumput laut kering menjadi berbagai produk turunan, salah satunya tepung rumput laut. Kapasitas produksinya diperkirakan mencapai 20 ton per hari.
Keberadaan pabrik ini diharapkan memberikan dampak positif bagi petani rumput laut di Muara Badak. Dengan adanya fasilitas pengolahan di daerah sendiri, petani akan lebih mudah menjual hasil panennya. Selain itu, pabrik ini berpotensi meningkatkan harga jual rumput laut di tingkat petani serta mendorong generasi muda untuk terjun ke sektor budidaya rumput laut sebagai petani milenial.
Masih Sayid menjelaskan, pabrik ini juga menarik minat investor asing. Ia mengungkapkan bahwa calon investor dari Jepang telah menyatakan ketertarikan untuk bekerja sama dengan Perusahaan Daerah (Perusda), Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan koperasi yang akan mengelola bisnis pengolahan rumput laut ini.
“Alhamdulillah, kita sudah dapat calon investor dari Jepang. Mereka berminat untuk menjalin kerja sama dengan Perusda, Bumdes, dan koperasi yang akan mengelola pabrik ini,” tutupnya. (adv/diskominfokukar/ls1/mjb)