Komitmen Kapolri Mewujudkan Institusi Kepolisian yang Inklusif

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Jakarta – Di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, institusi kepolisian Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga yang inklusif dan akomodatif bagi semua elemen masyarakat. Penegasan ini disampaikan Kapolri dalam berbagai kesempatan, termasuk saat membuka The 58th International Association of Women Police (IAWP) Training Conference di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 7 November 2021.

Dalam pidatonya, Jenderal Sigit mengungkapkan bahwa masih ada stereotipe yang menganggap kepolisian sebagai profesi yang hanya untuk pria. Namun, ia menegaskan bahwa Polri memberikan ruang bagi para polwan untuk meraih hak kesetaraan gender. “Jika kita ingin mengubah pandangan diskriminatif terhadap perempuan, kita harus mulai dengan mengatasi stereotipe di bidang keamanan dan penegakan hukum,” ujarnya.

Kesetaraan bagi Polwan

Jenderal Sigit menegaskan bahwa saat ini Polwan telah diberikan kesempatan setara dalam rekrutmen, pendidikan, pelatihan, dan jabatan. “Polwan Indonesia kini menduduki posisi strategis di Kepolisian, termasuk dalam misi perdamaian dunia dan Densus 88 Antiteror. Polri memberikan kesempatan yang sama untuk berkarya sesuai dengan tema acara ini, ‘Women at the Center Stage of Policing’,” tambahnya.

Kolaborasi dengan Mahasiswa

Di tengah pandemi COVID-19, Jenderal Sigit juga melibatkan elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, dalam program vaksinasi. Salah satu kolaborasi tersebut berlangsung di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, pada 1 September 2021. “Kerja keras dan sinergi dengan seluruh elemen sangat penting agar progres ini dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Kapolri juga menunjukkan komitmennya untuk mendengarkan aspirasi mahasiswa dengan menemui para pendemo pada 11 April 2022. “Suara mahasiswa adalah suara demokrasi. Kami siap mengawal aspirasi anak-anak mahasiswa karena kalian adalah mitra kami,” tegasnya.

Akomodasi untuk Kaum Buruh

Jenderal Sigit memperhatikan kaum buruh dengan membentuk unit khusus yang mengawal isu ketenagakerjaan. “Kami telah membentuk unit khusus untuk menangani sengketa perburuhan, sehingga hak-hak buruh dapat diperjuangkan,” ungkapnya saat bertemu pimpinan buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional di GBK, Jakarta Pusat, pada 1 Mei 2024.

Kapolri juga menegaskan komitmennya untuk melindungi buruh migran yang menghadapi masalah hukum. “Kami terus mengembangkan atase kepolisian untuk memberikan perlindungan kepada mereka,” tambahnya.

Peningkatan Pangkat ASN Perempuan dan Polwan

Pada Juni 2022, Kapolri menaikkan pangkat ASN perempuan Polri setara dengan bintang satu (Brigjen) dan seorang polwan menjadi bintang dua (Irjen). “Ini adalah sejarah baru bagi Polri,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo.

Rekrutmen Polisi untuk Penyandang Disabilitas

Jenderal Sigit juga menetapkan kebijakan untuk memperbolehkan penyandang disabilitas mengikuti seleksi masuk Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) dan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri. “Ini adalah yang pertama di Asia,” ungkap Irjen Dedi Prasetyo di Akademi Kepolisian, Semarang, pada 26 Februari 2024.

Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak

Di era kepemimpinan Jenderal Sigit, Polri membentuk Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta Pidana Perdagangan Orang (PPO) di bawah Bareskrim. “Pembentukan direktorat ini bukan perjalanan yang mudah, tetapi kami terus berjuang,” kata Jenderal Sigit pada acara Hari Jadi ke-76 Polisi Wanita Republik Indonesia, 3 Oktober 2024.

Dengan berbagai langkah ini, Kapolri menunjukkan komitmennya untuk menciptakan institusi kepolisian yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Pos terkait

Screenshot

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *