lintas1.id, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan langkah efisiensi menjadi kunci agar sasaran pembangunan tetap tercapai. Percepatan pembangunan infrastruktur pendidikan di Kukar tengah dihadapkan pada tantangan ganda sebagian besar program masih berstatus lelang, sementara waktu pelaksanaan kian sempit.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menjelaskan bahwa sejumlah kegiatan terpaksa mengalami pengurangan anggaran karena mempertimbangkan sisa waktu pengerjaan.
“Hingga saat ini sebagian besar kegiatan masih proses lelang. Ada beberapa program yang nilai anggarannya dikurangi karena mempertimbangkan waktu pelaksanaan yang semakin terbatas,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Ia menegaskan, proyek yang secara teknis tidak mungkin rampung dalam waktu tersisa tidak akan dipaksakan. Target penyelesaian tetap diarahkan agar selesai pada November mendatang.
“Kalau memang waktunya tidak memungkinkan, ya tidak perlu dipaksakan. Tapi target pelaksanaan tetap kami upayakan selesai hingga November,” tegasnya.
Saat ini, progres fisik pembangunan baru mencapai sekitar 50 persen. Banyak kegiatan belum dapat dipastikan tahapannya karena masih berada di Biro Layanan Pengadaan (BLP).
“Sebagian masih di BLP jadi kami belum bisa pantau apakah sudah tayang atau kontrak. Prosesnya masih berjalan,” jelas Thauhid.
Strategi percepatan diarahkan pada pekerjaan rehabilitasi ringan agar pengerjaan lebih cepat dan tidak membebani anggaran secara berlebihan.
Di sisi lain, keterbatasan dana menjadi faktor utama penghambat, di mana 56 persen dari total anggaran Disdikbud digunakan untuk belanja pegawai, sisanya baru dialokasikan untuk pembangunan.
“Kalau ada sekolah yang belum kebagian perbaikan, kami harap bisa bersabar. Kami tetap berusaha semaksimal mungkin. Tapi anggaran memang tidak sebesar sebelumnya,” tutupnya. (advdiskominfokukar/ls1/mjb)
